Kabupaten Bekasi Percepat Proyek SPAM Jatiluhur II, Ini Misi Dani Ramdan

Kabupaten Bekasi Percepat Proyek SPAM Jatiluhur II, Ini Misi Dani Ramdan

METRO CIKARANG - Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Ir. H. Djuanda/Jatiluhur II di Kabupaten Bekasi, terus dikebut. Pasalnya cakupan penyediaan air bersih di Kabupaten Bekasi, yang saat ini baru mencapai 40 persen dari target 60 persen. Begitu pula, dengan air permukaan dan air tanahnya yang belum memadai untuk dimanfaatkan sebagai air bersih maupun air minum. Sehingga salah satu solusinya, ialah meningkatkan cakupan air di PDAM. Hal itu diungkapkan Pejabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat memimpin rapat bersama Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Heri Tri Saputra pada Kamis (24/06/2022) kemarin. "Sebagaimana dimaklumi, saat ini cakupan pelayanan kita untuk air minum masih 40 persen ini juga angka yang belum sesuai dengan target kita. Diketahui juga, air permukaan dan air tanahnya tidak semua wilayah punya kualitas yang bagus untuk dimanfaatkan. Salah satu solusinya kita akan meningkatkan cakupan air PDAM,â€ jelas dia. Artinya, sambung Dani, penyediaan air bersih tersebut selain berguna untuk air minum dan kawasan industri, juga untuk pengairan sawah yang saat ini beberapa titik lahan persawahan diwilayah Kabupaten Bekasi mulai mengering. "Nah, sedangkan kita juga harus melindungi dan mempertahankan LSD persawahan tersebut seluas 35.000 hektare," tegas dia. Dirinya berharap, pemancangan Tiang Pertama SPAM Tanah Merah dan SPAM Regional Jatiluhur II ini dapat menjawab persoalan permasalahan cakupan air di Kabupaten Bekasi, agar bisa terselesaikan dengan sistematis. Karena menurut dia, pembangunan proyek SPAM Regional Jatiluhur II tersebut tidak hanya dapat membangun untuk air baku tetapi mampu membangun air jadi hingga mendistribusikan ke rumah masing-masing masyarakat. “Dari konsepnya lebih komperhensif karena tidak hanya membangun air baku bahkan sampai air jadi, dan bisa disistribusikan ke rumah-rumah,â€ pungkasnya. Lebih lanjut, Dani menuturkan kendala yang dihadapi ialah belum sinkronnya tarif air SPAM Regional dengan SPAM Tanah Merah. “Karena PDAM kita sudah punya tarif dasar, kalau kita liat tarif SPAM Regional masih tinggi. Solusinya tadi ditahap awal kita menggunakan tarif existing, kemudian setelah tiga tahun ada kenaikan secara bertahap. Tapi tentu, ini masih kita pertimbangkan dan perhitungkan juga direview oleh BPKP,â€ urai dia. Terakhir, Dani mengatakan pasokan air yang dibutuhkan oleh Kabupaten Bekasi sebanyak 2.000 liter per-detik untuk memenuhi target 60 persen. Di samping itu, terdapat rencana pembangunan di wilayah utara Kabupaten Bekasi diharapkan dapat terlayani secara menyeluruh. “Karena ini masih di 40 persen, kira-kira 2.000 liter per-detik untuk memenuhi sisa target tersebut. Wilayahnya daerah utara, karena kalau di selatan sudah kita cover. Ya diharapkan semua terlayani.â€ tukasnya. (hyt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: